TIPS
Mengenal ego dan egois
Ego adalah pengendali kepribadian yang menjaga keseimbangan antara dorongan dalam diri dan aturan-aturan sosial. Egolah yang membantu menyesuaikan diri individu dengan kondisi lingkungan atau kenyataan yang dihadapi. Individu yang mampu mengelola ego dengan baik maka Ia dapat menakar perilakunya sesuai atau tidak sesuai, sopan atau tidak sopan, karena Ia tahu orang lain juga memiliki kebutuhan dan keinginan.
Kadang orang belum mampu menyeimbangkan antara dorongan dari dalam diri dan kenyataan yang dihadapi. Semakin kuat dorongan dari dalam diri untuk mencapai keinginan tersebut maka semakin kuat pula munculnya sifat egois. Dampaknya adalah Ia kurang memahami pikiran dan perasaan orang lain. Ego adalah penyeimbang antara harapan dan kenyataan, seandainya saat ini kamu cenderung egois bisa jadi karena kenyataan belum sesuai harapanmu.
Meredakan Stres
Pengalaman hidup manusia kadang tidak selalu mulus. Ada saja masalah dan rintangan yang harus dihadapi. Tanpa disadari kondisi ini memberikan beban tersendiri yang bisa memicu stress, namun hidup harus terus berjalan. Kamu tidak perlu khawatir karena manusia diberikan kemampuan untuk mengelola pikiran dan perasaan.
Kamu bisa meredakan stress dengan dua langkah. Pertama, langkah coping yang fokus pada masalah. Pada tahap ini kamu mulai memilah, memetakan, dan merencanakan langkah yang diambil untuk mengatasi masalah. Kamu bisa melakukannya dengan meminta dukungan keluarga, teman, atau profesional seperti psikolog.
Selanjutnya, langkah coping yang fokus pada kelola perasaan. Pada tahap ini, kamu menata perasaannya dengan menenangkan diri. Kamu bisa melakukannya dengan menerima masalah, memahami terjadinya, mentoleransinya, dan lebih mendekatkan diri pada Tuhan YME.
Nikmati proses diatas secara bertahap. Setiap manusia pasti punya masalah, wajar bila kadang kita merasa tidak baik-baik saja.
Mengenali Bakat dan Minat
Merasa berminat di salah satu bidang pekerjaan tapi setelah ditekuni “kok rasanya tidak berkembang ya?”. Bakat adalah kemampuan bawaan yang didapatkan secara genetik. Individu yang menekuni bakatnya akan menguasai lebih cepat dan lebih baik dibandingkan orang lain. Minat adalah ketertarikan terhadap aktivitas yang meningkatkan rasa ingin tahu, perhatian, memberi kesenangan. Mengetahui bakat dan minat akan membantu untuk mengenal diri sendiri lebih baik dan memberi arah dalam mengasah potensi dan mengembangkan karir.
Untuk mengenali bakat-minat, awali dengan aktivitas yang membuatmu merasa senang dan mudah saat melakukannya. Pilah aktivitas yang ada upaya lebih untuk melakukannya dengan maksimal dan asah aktivitas yang sudah kamu seleksi. Asah terus hingga menjadi skill yang meningkatkan nilai diri. Jika masih kesulitan, Anda bisa meminta bantuan profesional seperti psikolog untuk mengenali bakat dan minat serta pilihan karirnya.
Membentuk Kesadaran Diri
Kesadaran diri merupakan kesadaran memahami diri sendiri, seperti apa yang membuat dirinya senang dan sedih. Kesadaran diri membantu memahami pikiran, perasaan dan perilaku untuk menemukan kekuatan, kelemahan dan harapan diri. Individu yang memiliki kesadaran diri diprediksi mampu memutuskan hal penting dalam hidupnya seperti pilihan pendidikan, karir, pasangan hidup, dan menempatkan diri dalam berbagai situasi.
Membentuk kesadaran diri dapat dilakukan dengan cara memberikan perhatian pada peristiwa yang dialami. Jika Anda berhasil merintis usaha, misalnya, maka berikan perhatian pada pentingnya mengejar keinginan dan tidak mudah menyerah menghadapi kendalanya. Anda bisa mengingat hal ini di kemudian hari sehingga tetap termotivasi mengejar keinginan dengan segala kendalanya.
Membentuk bahagia anak
Kuat-tidaknya individu menghadapi segala tantangan (misalnya tugas sekolah/kuliah, tekanan pekerjaan, atau persoalan dengan calon pasangan) tidak lepas dari pengalaman yang terbangun saat kecil. Ibarat pohon, kuat-tidaknya menahan angin sangat tergantung seberapa kuat akarnya. Pengalaman bahagia masa kanak-kanak ibarat akar yang kuat, misalnya anak yang memperoleh sepeda yang diminta ke orang tuanya dapat membuat anak merasa dirinya memiliki arti bagi lingkungan di sekitarnya. Hal ini membuat dirinya tidak mudah merasa rendah diri, meskipun teman-teman sering mengejeknya.
Individu merasa bahagian saat Ia menganggap dirinya memiliki lebih banyak pengalaman yang menyenangkan dibanding yang tidak. Jika anak senang renang maka kita bisa membentuk pengalaman bahagia dengan mengajaknya berenang bersama. Jika anak masih belum mau membantu orang tua membersihkan rumah maka kita bisa mengadakan acara bakar ikan, namun harus di dahului bersih rumah bersama, sehingga terbentuk pengalaman menyenangkan membersihkan rumah. Tidak boleh lupa, menyenangkan menurut anak.
Persiapan menikah
Banyak pasangan yang membangun hubungan dengan tujuan pernikahan. Ada yang menyambut momen pernikahan tanpa keraguan sedikitpun tapi ada juga yang ragu. Keraguan wajar karena menikah adalah keputusan besar. Menikah menentukan perjalanan hidup selanjutnya.
Secara psikologis, kesiapan menikah ditandai oleh kemampuan menata emosi sehingga tetap tenang saat menghadapi masalah seperti perbedaan nilai hidup dan pola komunikasi dengan pasangan. Tanda lain adalah mampu menempatkan diri menjalankan berbagai peran (suami/istri, menantu, anggota masyarakat, dan peran lainnya). Anda sudah siap menikah?
Membangun konsep diri
Konsep diri adalah pandangan kita terhadap segala aspek diri yang didapatkan melalui pengalaman dan interaksi dengan orang lain. Konsep diri membuat setiap individu memiliki perbedaan dalam memandang diri sendiri. Ada yang merasa dirinya hebat, atau sebaliknya merasa lemah. Pandangan ini tidak lepas dari cara individu tersebut mengembangkan dirinya, lebih ke arah positif atau negatif.
Ciri konsep diri positif misalnya menerima kelebihan dan kekurangan diri, memiliki kesadaran untuk mengembangkan diri, atau memiliki toleransi tinggi terhadap perbedaan pandangan dengan orang lain. Ciri konsep diri negatif misalnya merasa pendapatnya paling benar, bereaksi berlebihan pada pujian atau kritikan orang lain, atau terlalu membanggakan diri. Sudahkah konsep diri Anda selalu ke arah positif?
Membangun support system untuk tempat bersandar
Saat ada masalah, mungkin kamu bingung mengelolanya. Kamu tidak menceritakannya ke orang lain, entah takut menimbulkan rasa tidak mampu pada diri sendiri atau tidak enak mengganggu orang lain. Disinilah pentingnya membangun support system untuk dirimu. Kamu bisa membangun support system dengan membangun hubungan yang kuat dengan pasangan, teman, atau orang lain di sekelilingmu. Seandainya belum cukup, kamu bisa melibatkan profesional seperti psikolog untuk membantumu berbagi. Saat ada masalah, kamu bisa sejenak bersandar pada mereka.
Langkah awal untuk membangun support system tentu saja dimulai dari diri sendiri. Mencintai diri sendiri adalah awal yang baik agar kamu bisa mencintai orang lain. Saat kamu telah mampu mencintai dirimu sendiri, maka kamu akan merasa lebih mudah untuk membangun hubungan yang kuat dengan orang-orang di sekitarmu. Sudahkah kamu membangun support system?
Ego adalah pengendali kepribadian yang menjaga keseimbangan antara dorongan dalam diri dan aturan-aturan sosial. Egolah yang membantu menyesuaikan diri individu dengan kondisi lingkungan atau kenyataan yang dihadapi. Individu yang mampu mengelola ego dengan baik maka Ia dapat menakar perilakunya sesuai atau tidak sesuai, sopan atau tidak sopan, karena Ia tahu orang lain juga memiliki kebutuhan dan keinginan.
Kadang orang belum mampu menyeimbangkan antara dorongan dari dalam diri dan kenyataan yang dihadapi. Semakin kuat dorongan dari dalam diri untuk mencapai keinginan tersebut maka semakin kuat pula munculnya sifat egois. Dampaknya adalah Ia kurang memahami pikiran dan perasaan orang lain. Ego adalah penyeimbang antara harapan dan kenyataan, seandainya saat ini kamu cenderung egois bisa jadi karena kenyataan belum sesuai harapanmu.
Meredakan Stres
Pengalaman hidup manusia kadang tidak selalu mulus. Ada saja masalah dan rintangan yang harus dihadapi. Tanpa disadari kondisi ini memberikan beban tersendiri yang bisa memicu stress, namun hidup harus terus berjalan. Kamu tidak perlu khawatir karena manusia diberikan kemampuan untuk mengelola pikiran dan perasaan.
Kamu bisa meredakan stress dengan dua langkah. Pertama, langkah coping yang fokus pada masalah. Pada tahap ini kamu mulai memilah, memetakan, dan merencanakan langkah yang diambil untuk mengatasi masalah. Kamu bisa melakukannya dengan meminta dukungan keluarga, teman, atau profesional seperti psikolog.
Selanjutnya, langkah coping yang fokus pada kelola perasaan. Pada tahap ini, kamu menata perasaannya dengan menenangkan diri. Kamu bisa melakukannya dengan menerima masalah, memahami terjadinya, mentoleransinya, dan lebih mendekatkan diri pada Tuhan YME.
Nikmati proses diatas secara bertahap. Setiap manusia pasti punya masalah, wajar bila kadang kita merasa tidak baik-baik saja.
Mengenali Bakat dan Minat
Merasa berminat di salah satu bidang pekerjaan tapi setelah ditekuni “kok rasanya tidak berkembang ya?”. Bakat adalah kemampuan bawaan yang didapatkan secara genetik. Individu yang menekuni bakatnya akan menguasai lebih cepat dan lebih baik dibandingkan orang lain. Minat adalah ketertarikan terhadap aktivitas yang meningkatkan rasa ingin tahu, perhatian, memberi kesenangan. Mengetahui bakat dan minat akan membantu untuk mengenal diri sendiri lebih baik dan memberi arah dalam mengasah potensi dan mengembangkan karir.
Untuk mengenali bakat-minat, awali dengan aktivitas yang membuatmu merasa senang dan mudah saat melakukannya. Pilah aktivitas yang ada upaya lebih untuk melakukannya dengan maksimal dan asah aktivitas yang sudah kamu seleksi. Asah terus hingga menjadi skill yang meningkatkan nilai diri. Jika masih kesulitan, Anda bisa meminta bantuan profesional seperti psikolog untuk mengenali bakat dan minat serta pilihan karirnya.
Membentuk Kesadaran Diri
Kesadaran diri merupakan kesadaran memahami diri sendiri, seperti apa yang membuat dirinya senang dan sedih. Kesadaran diri membantu memahami pikiran, perasaan dan perilaku untuk menemukan kekuatan, kelemahan dan harapan diri. Individu yang memiliki kesadaran diri diprediksi mampu memutuskan hal penting dalam hidupnya seperti pilihan pendidikan, karir, pasangan hidup, dan menempatkan diri dalam berbagai situasi.
Membentuk kesadaran diri dapat dilakukan dengan cara memberikan perhatian pada peristiwa yang dialami. Jika Anda berhasil merintis usaha, misalnya, maka berikan perhatian pada pentingnya mengejar keinginan dan tidak mudah menyerah menghadapi kendalanya. Anda bisa mengingat hal ini di kemudian hari sehingga tetap termotivasi mengejar keinginan dengan segala kendalanya.
Membentuk bahagia anak
Kuat-tidaknya individu menghadapi segala tantangan (misalnya tugas sekolah/kuliah, tekanan pekerjaan, atau persoalan dengan calon pasangan) tidak lepas dari pengalaman yang terbangun saat kecil. Ibarat pohon, kuat-tidaknya menahan angin sangat tergantung seberapa kuat akarnya. Pengalaman bahagia masa kanak-kanak ibarat akar yang kuat, misalnya anak yang memperoleh sepeda yang diminta ke orang tuanya dapat membuat anak merasa dirinya memiliki arti bagi lingkungan di sekitarnya. Hal ini membuat dirinya tidak mudah merasa rendah diri, meskipun teman-teman sering mengejeknya.
Individu merasa bahagian saat Ia menganggap dirinya memiliki lebih banyak pengalaman yang menyenangkan dibanding yang tidak. Jika anak senang renang maka kita bisa membentuk pengalaman bahagia dengan mengajaknya berenang bersama. Jika anak masih belum mau membantu orang tua membersihkan rumah maka kita bisa mengadakan acara bakar ikan, namun harus di dahului bersih rumah bersama, sehingga terbentuk pengalaman menyenangkan membersihkan rumah. Tidak boleh lupa, menyenangkan menurut anak.
Persiapan menikah
Banyak pasangan yang membangun hubungan dengan tujuan pernikahan. Ada yang menyambut momen pernikahan tanpa keraguan sedikitpun tapi ada juga yang ragu. Keraguan wajar karena menikah adalah keputusan besar. Menikah menentukan perjalanan hidup selanjutnya.
Secara psikologis, kesiapan menikah ditandai oleh kemampuan menata emosi sehingga tetap tenang saat menghadapi masalah seperti perbedaan nilai hidup dan pola komunikasi dengan pasangan. Tanda lain adalah mampu menempatkan diri menjalankan berbagai peran (suami/istri, menantu, anggota masyarakat, dan peran lainnya). Anda sudah siap menikah?
Membangun konsep diri
Konsep diri adalah pandangan kita terhadap segala aspek diri yang didapatkan melalui pengalaman dan interaksi dengan orang lain. Konsep diri membuat setiap individu memiliki perbedaan dalam memandang diri sendiri. Ada yang merasa dirinya hebat, atau sebaliknya merasa lemah. Pandangan ini tidak lepas dari cara individu tersebut mengembangkan dirinya, lebih ke arah positif atau negatif.
Ciri konsep diri positif misalnya menerima kelebihan dan kekurangan diri, memiliki kesadaran untuk mengembangkan diri, atau memiliki toleransi tinggi terhadap perbedaan pandangan dengan orang lain. Ciri konsep diri negatif misalnya merasa pendapatnya paling benar, bereaksi berlebihan pada pujian atau kritikan orang lain, atau terlalu membanggakan diri. Sudahkah konsep diri Anda selalu ke arah positif?
Membangun support system untuk tempat bersandar
Saat ada masalah, mungkin kamu bingung mengelolanya. Kamu tidak menceritakannya ke orang lain, entah takut menimbulkan rasa tidak mampu pada diri sendiri atau tidak enak mengganggu orang lain. Disinilah pentingnya membangun support system untuk dirimu. Kamu bisa membangun support system dengan membangun hubungan yang kuat dengan pasangan, teman, atau orang lain di sekelilingmu. Seandainya belum cukup, kamu bisa melibatkan profesional seperti psikolog untuk membantumu berbagi. Saat ada masalah, kamu bisa sejenak bersandar pada mereka.
Langkah awal untuk membangun support system tentu saja dimulai dari diri sendiri. Mencintai diri sendiri adalah awal yang baik agar kamu bisa mencintai orang lain. Saat kamu telah mampu mencintai dirimu sendiri, maka kamu akan merasa lebih mudah untuk membangun hubungan yang kuat dengan orang-orang di sekitarmu. Sudahkah kamu membangun support system?